Transportasi vertikal pada bangunan atau gedung adalah suatu utilitas yang berfungsi sebagai lalu lintas para pengguna di dalamnya untuk berpindah dari lantai satu ke lantai lainnya. Tujuan dari transportasi vertikal ini adalah untuk efisiensi waktu, tenaga, keamanan, dan kesehatan.
Penggunaan transportasi vertikal umumnya hanya untuk bangunan tiga lantai keatas, dibawah itu menggunakan tangga biasa. Transportasi vertikal memiliki berbagai macam jenisnya, ada yang menggunakan tangga mekanis dan tabung disertai kabel.
1. Tangga Biasa
Yang Pertama adalah tangga. Tangga adalah suatu konstruksi yang digunakan untuk menghubungkan dua tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain.
Berdasarkan sifat permanensinya, tangga bisa dibedakan menjadi dua macam yaitu tangga permanen dan non permanen. Tangga permanen digunakan untuk menghubungkan dua bidang hosrisontal pada bangunan dan atau lantai bangunan yang berbeda. Sedangkan tangga non permanen biasanya digunakan untuk mencapai bidang horisontal yang lebih tinggi dan digunakan pada saat-saat tertentu saja, misalnya tangga bambu dan tangga lipat
Konstruksi tangga dapat dibuat dengan berbagai material, yaitu kayu, baja, beton, dan batu bata. Sedangkan bagian-bagiannya terdiri dari Ibu tangga, anak tangga, railing, bordes, dan baluster (pagar).
2. Lift
Lift atau disebut juga elevator adalah alat utama yang digunakan untuk transportasi vertikal dalam bangunan gedung bertingkat banyak (Highrise Building). Lift ini memiliki bentuk berupa tabung yang dapat mengangkut penumpang dan bergerak dari atas kebawah atau dari bawah keatas secara mekanis dengan bantuan tenaga mesin.
Lift sendiri juga memiliki bermacam jenisnya. Yang pertama adalah Passanger Elevator atau lift yang digunakan untuk mengangkut orang. Kedua adalah Service elevator yaitu lift untuk pelayanan dan ketiga Freight Elevator atau lift untuk barang.
Untuk bagian-bagiannya, lift terdiri oleh kereta (elevator car), kabel, mesin elevator, alat pengontrol, beban pengimbang, rel (guide reil), ruang mesin, dan pit lift (sumur per penahan)
3. Eskalator (Tangga Berjalan)
Eskalator adalah transportasi vertikal untuk mengangkut orang yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat bergerak keatas dan kebawah dengan mengikuti jalur atau rail yang digerakkan dengan motor.
Untuk jarak yang pendek eskalator lebih efektif dibanding elevator dan dapat menampung pengguna dalam jumlah banyak. Escalator biasa digunakan di tempat ramai seperti pusat perbelanjaan, tempat transit, dan bandara.
Eskalator dibangun dari beberapa bagian yakni kerangka penyangga, gigi penggerak, anak tangga, track, alat-alat pengontrol, rem darurat, ballustrade (pagar), dan pegangan tangan (hand reil).
Selain itu, eskalator mempunyai “governor” yakni alat otomatis untuk menghentikan eskalator pada keadaan-keadaan darurat seperti kaki terjepit dan sebagainya. Selain itu eskalator juga mempunyai perlengkapan pelindung, pelindung ini selain untuk melindungi pengguna juga untuk melindungi eskalator sendiri, antara lain perlindungan dari kebakaran.
Demikianlah beberapa jenis transportasi vertikal pada bangunan. Beberapa diantaranya membutuhkan mesin dan listrik untuk pengoperasiannya sedangkan yang lain hanya membutuhkan ketepatan dan kekuatan konstruksi.